Malam ini mama cukup sibuk menyediakan santapan untuk lebaran besok. Walaupun bukan hari raya 'idul fitri, semangat mama tak pernah pudar. Kepuasannya adalah melihat anggota keluarga yang sedang lahap menyantap segala hidangannya. Ada ketupat, lontong, kue hari raya, lengkap dengan puding penutup. Hmmm.. pasti enak sekali.
Ketika aku bertanya butuh bantuan apa tidak, mama hanya tersenyum. Mama tak mau mengatakan "ya" walaupun sebenarnya ia memang butuh. Kulihat banyak piring kotor di tempat cucian, langsung saja aku bereskan. Tiba-tiba mama mengambil alih pekerjaanku dan menyuruh untuk mencicipi masakannya. Kontan saja aku langsung senang kegirangan. Aromanya saja sudah membuat perutku bunyi tak karuan. Saat kurasa, hmmm.. sungguh nikmat. Mama memang hebat.
Kulirik papa yang masih asik membaca alquran. Mungkin sedang mengulang hapalannya. Aku hanya mendengar diruangan sebelah sambil melihat acara televisi yang menyiarkan kemeriahan dengan takbiran. Wah, lebaran idul adha sungguh terasa malam ini. Walau bukan pertama kalinya, aku sangat rindu dengan keadaan ini. Damai dan menentramkan hati.
Abangku tetap berada di dapur mengangkat diri menjadi asisten mama. Walau tak disuruh, ia paling tak tega melihat mama bekerja sendiri di dapur. Ketika melihatku yang sedang mencicipi masakan mama, dia hanya meledek ku yang tak membantunya. Yah, aku lebih suka menjadi perasa di setiap masakan mama yang sebenarnya sudah enak semuanya.
Tapi itu dulu, yang terjadi dua tahun lalu. Sekarang, aku hanya bisa melihat semuanya dalam bayang-bayang di kepala. Bagaimana senyum mama, papa, abang dan kakak. Bagaimana candaan mereka ditengah ruang keluarga. Kebersamaan dalam kehangatan keluarga yang sekarang tak lagi di dapat. Yah, itulah sedikit cerita tentang mereka yang menguatkan aku dalam segala cinta dan kasih sayang.
Ketika aku bertanya butuh bantuan apa tidak, mama hanya tersenyum. Mama tak mau mengatakan "ya" walaupun sebenarnya ia memang butuh. Kulihat banyak piring kotor di tempat cucian, langsung saja aku bereskan. Tiba-tiba mama mengambil alih pekerjaanku dan menyuruh untuk mencicipi masakannya. Kontan saja aku langsung senang kegirangan. Aromanya saja sudah membuat perutku bunyi tak karuan. Saat kurasa, hmmm.. sungguh nikmat. Mama memang hebat.
Kulirik papa yang masih asik membaca alquran. Mungkin sedang mengulang hapalannya. Aku hanya mendengar diruangan sebelah sambil melihat acara televisi yang menyiarkan kemeriahan dengan takbiran. Wah, lebaran idul adha sungguh terasa malam ini. Walau bukan pertama kalinya, aku sangat rindu dengan keadaan ini. Damai dan menentramkan hati.
Abangku tetap berada di dapur mengangkat diri menjadi asisten mama. Walau tak disuruh, ia paling tak tega melihat mama bekerja sendiri di dapur. Ketika melihatku yang sedang mencicipi masakan mama, dia hanya meledek ku yang tak membantunya. Yah, aku lebih suka menjadi perasa di setiap masakan mama yang sebenarnya sudah enak semuanya.
Tapi itu dulu, yang terjadi dua tahun lalu. Sekarang, aku hanya bisa melihat semuanya dalam bayang-bayang di kepala. Bagaimana senyum mama, papa, abang dan kakak. Bagaimana candaan mereka ditengah ruang keluarga. Kebersamaan dalam kehangatan keluarga yang sekarang tak lagi di dapat. Yah, itulah sedikit cerita tentang mereka yang menguatkan aku dalam segala cinta dan kasih sayang.
sedang jauh dari keluarga kah??
BalasHapusselamat hari raya idul adha
Selamat hari raya idul adha sob .. :D
BalasHapusSalam
BalasHapusBerkunjung dan silaturahmi sekalian menambah ilmu dan pertemanan kawan..
Selamat hari raya idul adha kawan
Salam kawan
selamat hari raya idul adha sob,, walaupun kita jauh dari orangtua tapi kebahagiaan yg kita dapat tidaklah berkurang, karena ada temen-teman yg mmenemani kita
BalasHapusnggak pulang kampung to?
BalasHapusHemm.... sekarang jauh ya Sob.... iya ya Sob... kadanga Ibuku juga lebih suka diem klo ditanya mau dibantu apa ndak hhe....
BalasHapusOiya Script Online Shopnya udah tak kirim Sob... Silahkan di Cek... :P thnx
cepet sukses bro biar bisa balik ama mereka..:3
BalasHapushalah halah.
BalasHapusselama di STAN sampe lulus, aku sudah gak berIdul Adha bareng keluarga sebanyak 4 kali loh. Hahuehue