Mengapa Aku Pilih PTK?

PTK, masih ada yang belum tau? Perguruan Tinggi Kedinasan. Sebuah balai pendidikan yang berada di bawah naungan kementrian di pemerintahan Indonesia. Yang mana memang lulusannya dipersiapkan untuk mengabdi kepada Indonesia khususnya di bawah kementrian terkait. Misal STAN, ada di bawah kementrian keuangan. Jadilah lulusan STAN itu memang dari awal dipersiapkan untuk bekerja di lingkungan kementrian keuangan. Atau IPDN yang berada di bawah naungan kementrian dalam negeri. Begitupun dengan sekolah kedinasan lainnya.

Nah, alhamdulillah semua pasti dah pada tau kan kalau saya sekarang sedang kuliah di STAN. Kampus perjuangan yang dikenal seantero negeri Indonesia yang akhir-akhir ini ditimpa bencana kemerosotan atas opini publik. Asal mula dari Gayus Tambunan, hingga sekarang isu pembubaran STAN, sampai sekarang menjadi STAN tidak ikatan dinas lagi. Udah cerita lama khusus poin yang terakhir itu.
Kalo pulang ke kampung halaman dan cerita-cerita tentang STAN, pasti ditanya, "STAN masih ikatan dinas?" Dengan bangga saya menjawab,"MASIH LAH!" *sambil angkat dagu.

Belakangan juga ada komentar dari anggota DPR di web okezone yang mengomentari tentang keberadaan PTK. Dan tentunya banyak yang mengkritisi komentar anggota DPR tersebut. Bukan karena alasan yang menyakitkan para mahasiswa/i PTK saja, tetapi karena paparannya yang salah mengenai pengangkatan golongan PNS. *dewan yang mengecewakan.

Nah, sebenarnya PTK ini bukan suatu instansi pendidikan yang diminati banyak orang. Kalau dulu pas kecil kita ditanya mau jadi apa? Maka sebagian kita menjawab pilot, dokter, presiden dan sejumlah profesi-profesi yang sering tampil di televisi. Tidak ada yang dengan bangga mengatakan menjadi PNS kendatipun orangtuanya adalah seorang PNS. Atau jika ada yang menjawab PNS, itu pasti hasil doktrinisasi ayah atau ibunya.

Lalu sekarang mengapa sangat banyak yang meminati PTK? Padahal di dalamnya terdapat peraturan-peraturan yang sangat mengikat. Mulai dari berpakaian, sistem kuliah dan lain-lain. Beda dengan PTN atau PTS yang tidak terlalu menekankan peraturan-peraturan diluar sistem kuliah. Begini-begini, saya juga pernah merasakan satu bulan mengenyam pendidikan di PTS.

Yang membedakan adalah JAMINAN. Nah, melihat para mahasiswa PTN dan PTS harus mencari kerja lagi/membuat lapangan kerja sendiri setelah kuliah nanti (walaupun tidak semua, ada yang bahkan dicari dan dibooking oleh perusahaan), mahasiswa PTK tidak perlu khawatir akan hal itu. Karena sudah ada jaminan pengangkatan menjadi PNS di kementerian terkait. Sebetulnya itu yang menjadi point penting PTK diminati banyak lulusan SMA/SMK.

Tentu karena ini adalah kepentingan negara, maka segala biaya pendidikan ditanggung oleh negara. Bahkan sudah ada yang digaji ketika masih kuliah. Ini menjadi nilai plus keunggulan PTK daripada PTN/PTS. Begitupun, tetap ada kekurangan-kekurangan yang terjadi. Terutama pada orientasi. Orientasi mahasiswa PTK secara umum berbeda dengan PTN/PTS. Secara organisasi, mahasiswa PTN/PTS lebih "freak" karena mereka memang mendewakan yang namanya softskill. Ya, dunia kerja lebih butuh softskill dari pada hardskill. Terutama pada proses perekrutan. Teori kepemimpinan, IPK adalah urutan kesekian. Yang utama adalah emotional skill. Tapi bagi mahasiswa PTK, mau aktif organisasi, mau di kelas aja, mau gak peduli dengan kegiatan kampus, asal tidak di DO, tetep sama akan diangkat menjadi PNS. Nah, ini yang membuat orientasi itu berbeda. Mungkin ini yang perlu dibangun di kampus PTK. Membangun orientasi mahasiswa yang tidak hanya mementingkan nasib IPK saja, tapi diseimbangkan dengan nasib softskill.

Lalu mengapa saya memilih PTK? Kalau boleh jujur, saya bukan memilih PTK, tapi saya memilih STAN. Bukan karena saya cinta akuntansi, karena sampai sekarang saya tidak tahu bagaimana cara mencintai pelajaran-pelajaran ini, tapi karena saya yakin, saya bisa memulai segalanya dari kampus ini. 

Maka dari itu, perlulah kiranya dipertimbangkan kembali kebijakan-kebijakan yang mengarah pada pembubaran PTK ini. Saya tidak menolak gerakan revitalisasi (mengutip istilah dari artikel "bubarkan PTK" yang ditulis mahasiswa PTK *konyol). Asal keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbijak. Tidak menghilangkan harapan orang banyak. Ingat, PTK itu spesifik. Tidak seperti jurusan kampus lain. Saya sangat setuju jika ada yang mengatakan, untuk apa ada PTK toh jurusannya juga sama dengan PTN/PTS. Tapi PTK tidak sama. Kami lebih spesifik untuk keperluan kementrian. Kami memang dipersiapkan utuk mengabdi kepada negeri. Kami adalah asset negara. Siapa lagi yang akan membela kami jika bukan negara kami?

Salam perubahan!

2 komentar:

  1. kalo dibilang adeknya Gayus, jawab aja Iya, memang betul adeknya, adek kelas tepatnya... nah kl dibilang yg enggak2 baru kita jelasin sebisanya.. Said bisalah ngasi penjelasan ke mereka2 yang kurang paham hehehe

    BalasHapus
  2. jadi STAN masih ikatan dinas gak kak...hahahaha

    BalasHapus

Silakan dikomentari ya. Klik subscribe by email untuk notifikasi balasan. Terimakasih.

Scroll To Top