Mencuri Seperti Budaya?

Astaghfirullahal'adzim. Sungguh miris kita melihat keadaan dewasa ini. Mengapa? ya, mencuri seperti bukan merupakan hal yang tercela lagi. Bahkan beberapa orang menganggap bahwa mencuri adalah hal yang biasa. Na'udzubillahimindzalik.

Allah telah tegas menjelaskan hukuman bagi para pelaku pencurian dalam al-qur'an, “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." [Q 5.38]

Potong tangan sebagai ganjarannya. Memang ada beberapa perihal dan perbedaan pendapat ulama dalam menerapkan siapa, dan apa yang harus dikenakan sanksi potong tangan ini. Namun di sisi lain kita harus menyadari bahwa sesungguhnya mencuri itu sangat dibenci oleh Allah swt.

Contoh mencuri yang sudah dianggap biasa adalah Korupsi. Ini adalah perampokan tersembunyi yang sepertinya sudah melekat di dalam kegiatan pemerintahan negara kita. Perampokan bank yang kian marak terjadi. Pencurian di dalam kesempitan seperti sedang terjadi musibah di aera tertentu. Dan yang setiap hari terjadi ada pencurian sendal di tempat ibadah khususnya mesjid. Ini adalah salah satu dari pencurian yang membuat hati kita miris.

Sekedar pengandaian saja, jika kita seorang penulis maka pelaku pencurian dinamakan plagiator. Pekerjaannya adalah menyalin karya tulisan orang lain tanpa izin orang yang bersangkutan. Ini adalah tindakan tidak baik dan sangat di kecam oleh para penulis. Mari kita pikirkan sejenak. Apabila pencurian rangkaian kata-kata yang dibentuk menjadi kalimat yang tidak bisa disentuh dan dilihat bentuknya secara fisik saja salah, apalagi dengan sesuatu yang memiliki bentuk dan rupa?

Mari kita saling mengingatkan dalam kebaikan demi kemajuan bersama.

8 komentar:

  1. yah... jangan sampai mencuri menjadi budaya... >.<

    mulai merubah dari hal kecil dan diri sendiri serta mengingatkan orang terdekat ^^

    BalasHapus
  2. Kalo koruptor dipotong tangannya gimana ya

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum Kang Saidi, maaf sangat lama ndak mampir. Maklum setelah perbaikan template banyak link sahabat yang hilang. Alhamdulillah link Kang Saidi sekarang udah terpasang kembali. semoga tetap terjalin silaturrahim yang indah
    ....................
    Dibutuhkan sebuah kejujuran dalam melakukan sesuatu. Bahwa semakin jujur yang kita lakukan, maka hasilnya jauhhhh lebih memuaskan daripada sekedar mengejar target untuk memperoleh keuntungan sesaat.

    BalasHapus
  4. kalo dilihat dari definisi budaya, mungkin aja bisa mencuri termasuk budaya, budaya jelek tapi..:)

    BalasHapus
  5. Memang seperti sudah membudaya, dan Itu karena ada komponen yang rusak atau hilang dalam diri si pencuri itu, yaitu Malu dan Takut kepada Allah.

    salam... :)

    BalasHapus
  6. hmm begitulah negara ini
    jadi miris
    padahal punya harta berlimpah masih aja mau nyuri yah^^

    BalasHapus
  7. dan sayangnya hukum diindonesia masih lemah sob, maling ayam kepenjara, pejabat korupsi milyaran rupiah nyaman berlenggang-lenggang buncitin perut..

    BalasHapus
  8. sepp..ane setuju gan...
    sungguh miris emang, emang wayaknya dipotong tuh tangan mereka sipelaku..

    BalasHapus

Silakan dikomentari ya. Klik subscribe by email untuk notifikasi balasan. Terimakasih.

Scroll To Top