Berawal dari kejadian sederhana yang menimpa diriku beberapa waktu yang lewat, aku pun membulatkan hati untuk memposting cerita ini. Bukan cerita yang menghebohkan memang, tapi bagiku ada sedikit makna ataupun manfaat yang tersirat di dalamnya.
Ini terjadi ketika tim nasyidku diundang untuk mengisi acara kaderisasi di Serpong, Tangerang Selatan. Seperti biasa kami pergi dengan taxi yang tidak hanya diisi oleh berat badan saja, tapi juga dengan volume suara. Maklum, latihan yang agak kurang yang membuat tim nasyidku terus memanfaatkan waktu kosong untuk latihan. Memang senandung yang akan kami bawakan bukan tergolong baru, tapi yang menjadi masalah, ini adalah tim nasyid gabungan sehingga memerlukan pencocokan harmonisasi suara. Alhamdulillah itu semua tercapai ketika kami tiba di panggung dakwah.
Ternyata penyambutan yang luar biasa kami terima dari panitia acara. Kami ditempatkan di meja bulat yang sudah lengkap dengan sarapan. Sangat tepat pikirku. Waktu kumpul jam 6 pagi membuatku tak sempat sarapan di warteg dekat kosan. Dengan tidak mengulur waktu kami langsung duduk mengisi kekosongan meja bulat itu yang sepertinya dari tadi memanggil-manggil untuk didekati.
Setelah briefing dengan panitia tentang format acara, kami pun diarahkan untuk tampil dua kali di bagian pembuka dan penutup. Sesuailah dengan kesepakatan yang telah kami terima di telepon. Karena kami memang tidak siap apabila ada perubahan acara yang menuntut agar tim nasyid menambah lagu dari yang sudah ditetapkan.
Singkat cerita, kami pun menyelesaikan syiar nada kami dengan mulus. InsyaAllah pesan tersampaikan kepada objek dakwah kami. Itu terlihat dari ekspresi mereka yang sangat responsif terhadap lirik yang kami sampaikan. Bahkan ketika kami menyanyikan lagu terakhir, ada yang sampai menitikkan air mata. Alhamdulillah, Allah masih membimbing kami dalam menyampaikan dakwah ini dengan indah dan lembut.
Kami pun berpamitan setelah merasa tugas kami selesai. Untuk mencari taksi, kami butuh melalukan perjalanan menuju jalan besar. Yah mungkin sekitar 200an meter dari lokasi. Setelah setengah perjalanan kami lalui, tiba-tiba ada sebuah mobil hitam yang mendahului sambil membuka kaca pintu bagian depan. Kami semua tidak ada yang mengenal orang di dalam mobil itu. Masih dalam keadaan berjalan, mobil itu tetap melintas pelan di samping kami sembari lambaian tangan seorang bocah keluar dan berkata, "Kak, saya duluan yah."
"Iya, hati-hati ya." kami membalas dengan senyum yang tak kalah manis dari bocah yang mungkin berusia 12-14 tahun itu. Satu yang kami tahu pasti adalah bahwa bocah tersebut adalah salah satu peserta kader yang kami hadiri tadi.
Kami semua terus membicarakan keramahan bocah itu yang telah menyapa kami. Dengan berkata demikian, sebenarnya ia tak hanya menyapa, namun juga menghormati kami. Sungguh kami sangat senang masih ada anak seperti dia. Anak itu tidak melupakan hal-hal kecil yang mungkin sangat banyak dilupakan anak seusianya. Banyak sekali anak-anak sekarang yang tak mau lagi menyapa orang yang lebih tua darinya. Bahkan mereka berani berkata kasar terhadap orang tua sendiri. Ntah siapa yang harus kita salahkan. Mungkinkah pendidikan sekolah yang mengajarkan demikian? Ataukah lingkungan yang menuntutnya berbuat seperti itu? Yang jelas hal-hal kecil seperti ini mulai hilang dari tradisi masyarakat Indonesia yang terkenal ramah tamah.
Akibat dari sapaan bocah tadi, kami terus membahasnya hingga beberapa menit ke depan. Bahkan aku pribadi masih membahasnya sampai saat ini. Dan pembaca pasti juga secara tak langsung akan membahasnya. Padahal apalah yang diperbuat bocah tersebut? Iya hanya mengatakan kalimat sederhana yang berlangsung sekitar 3 detik saja. Tapi 3 detik itu membawa pahala baginya mudah-mudahan sampai saat ini. Sungguh luar biasa bukan?
Terkadang kita hanya mau membuat sesuatu kalau ada imbalan secara langsung saja. Padahal kita tidak mengetahui bahwa Allah lah yang memiliki segala sesuatu yang kita harapkan. Allah lah yang lebih paham tentang apa yang kita butuhkan. Maka dari itu, marilah kita bersama saling mengingatkan akan hal-hal kecil yang mungkin terlupakan.
Masih banyak lagi sebenarnya hal-hal kecil lain yang sering kita lupakan. Bagaimana mungkin kita bisa melakukan sesuatu yang besar kalau yang kecil saja kita mudah terlupa? Untuk itu mari kita terus terapkan tata krama mulai dari yang kecil-kecil saja.
Sekianlah artikel sederhana ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Ternyata penyambutan yang luar biasa kami terima dari panitia acara. Kami ditempatkan di meja bulat yang sudah lengkap dengan sarapan. Sangat tepat pikirku. Waktu kumpul jam 6 pagi membuatku tak sempat sarapan di warteg dekat kosan. Dengan tidak mengulur waktu kami langsung duduk mengisi kekosongan meja bulat itu yang sepertinya dari tadi memanggil-manggil untuk didekati.
Setelah briefing dengan panitia tentang format acara, kami pun diarahkan untuk tampil dua kali di bagian pembuka dan penutup. Sesuailah dengan kesepakatan yang telah kami terima di telepon. Karena kami memang tidak siap apabila ada perubahan acara yang menuntut agar tim nasyid menambah lagu dari yang sudah ditetapkan.
Singkat cerita, kami pun menyelesaikan syiar nada kami dengan mulus. InsyaAllah pesan tersampaikan kepada objek dakwah kami. Itu terlihat dari ekspresi mereka yang sangat responsif terhadap lirik yang kami sampaikan. Bahkan ketika kami menyanyikan lagu terakhir, ada yang sampai menitikkan air mata. Alhamdulillah, Allah masih membimbing kami dalam menyampaikan dakwah ini dengan indah dan lembut.
Kami pun berpamitan setelah merasa tugas kami selesai. Untuk mencari taksi, kami butuh melalukan perjalanan menuju jalan besar. Yah mungkin sekitar 200an meter dari lokasi. Setelah setengah perjalanan kami lalui, tiba-tiba ada sebuah mobil hitam yang mendahului sambil membuka kaca pintu bagian depan. Kami semua tidak ada yang mengenal orang di dalam mobil itu. Masih dalam keadaan berjalan, mobil itu tetap melintas pelan di samping kami sembari lambaian tangan seorang bocah keluar dan berkata, "Kak, saya duluan yah."
"Iya, hati-hati ya." kami membalas dengan senyum yang tak kalah manis dari bocah yang mungkin berusia 12-14 tahun itu. Satu yang kami tahu pasti adalah bahwa bocah tersebut adalah salah satu peserta kader yang kami hadiri tadi.
Kami semua terus membicarakan keramahan bocah itu yang telah menyapa kami. Dengan berkata demikian, sebenarnya ia tak hanya menyapa, namun juga menghormati kami. Sungguh kami sangat senang masih ada anak seperti dia. Anak itu tidak melupakan hal-hal kecil yang mungkin sangat banyak dilupakan anak seusianya. Banyak sekali anak-anak sekarang yang tak mau lagi menyapa orang yang lebih tua darinya. Bahkan mereka berani berkata kasar terhadap orang tua sendiri. Ntah siapa yang harus kita salahkan. Mungkinkah pendidikan sekolah yang mengajarkan demikian? Ataukah lingkungan yang menuntutnya berbuat seperti itu? Yang jelas hal-hal kecil seperti ini mulai hilang dari tradisi masyarakat Indonesia yang terkenal ramah tamah.
Akibat dari sapaan bocah tadi, kami terus membahasnya hingga beberapa menit ke depan. Bahkan aku pribadi masih membahasnya sampai saat ini. Dan pembaca pasti juga secara tak langsung akan membahasnya. Padahal apalah yang diperbuat bocah tersebut? Iya hanya mengatakan kalimat sederhana yang berlangsung sekitar 3 detik saja. Tapi 3 detik itu membawa pahala baginya mudah-mudahan sampai saat ini. Sungguh luar biasa bukan?
Terkadang kita hanya mau membuat sesuatu kalau ada imbalan secara langsung saja. Padahal kita tidak mengetahui bahwa Allah lah yang memiliki segala sesuatu yang kita harapkan. Allah lah yang lebih paham tentang apa yang kita butuhkan. Maka dari itu, marilah kita bersama saling mengingatkan akan hal-hal kecil yang mungkin terlupakan.
Masih banyak lagi sebenarnya hal-hal kecil lain yang sering kita lupakan. Bagaimana mungkin kita bisa melakukan sesuatu yang besar kalau yang kecil saja kita mudah terlupa? Untuk itu mari kita terus terapkan tata krama mulai dari yang kecil-kecil saja.
Sekianlah artikel sederhana ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Aman kan pertamax gan...sukses nasyid na gan
BalasHapusWah keduax.. bocah yang Sopan santun
BalasHapustetap semangat sobat.. teruslah berda'wah dengan senandung-senandung nasyidmu..
BalasHapushaL yang terbaLik, jadi kita yang harus beLajar kepada beLiau.
BalasHapusterima kasih atas sharenya, sangat bermanfaat sebagai media pengingat bagi kita semua.
seLamat beraktifitas, saLam sukses.
terima kasih om atas ucapannya, semoga dengan adanya haL-haL tersebut dapat meningkatkan semangat saya untuk terus menjaLin siLaturahim dengan para sahabat bLogger semua.
BalasHapusgood post keep it up god bless you
BalasHapuskata-katanya masih ada yang salah tuh,
BalasHapusdiedit dong biar enak mbacanya..
Kita akan tahu hal-hal kecil itu kalo selalu memikirkan hal-hal kecil itu.. X)
merenungkan sesuatu dari berbagai sudut pandang....
banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya dari sekitar kita. nais post
BalasHapuslebih baik melakukan hal2 kecil yang menyenangkan hati orang lain dari pada berbuat yang lebih besar tapi menyusahkan hati orang lain ^__^
BalasHapussetuju ma zan.. ^_^
BalasHapusrasa senangnya emang lain yak kalo disenyumin sama yang kita kenal atau yang ga kenal..hihihi..
BalasHapusKeep Smiling.. :)
jarang kayaknya ada anak - anak kayak gitu bang. sopan kali.. hehe
BalasHapuswah, abang hebat ya dakwah lewat nasyid, good luck ya bang :)
Wah iya ya gadis kecil itu ramah banget pasti pahalnya mengalir terus karena kebaikannya diperbincangkan sampai saat ini.. hehe...
BalasHapushendaknya jangan meremehkan haL-haL keciL, karena dari haL yang keciL sekaLipun dapat menjadi haL yang sangat besar. baik itu mengandung unsur negatif ataupun positif.
BalasHapussayangnya sekarang jarang ada anak sesopan itu ya sob,kebanyakan anak jaman sekarang kurang menghormati orang yang lebih tua... lam kenal sob
BalasHapus@ariefborneo
BalasHapusselamat atas pertamaxnya.. makasih gan..
@FB
BalasHapusbetul gan.. udah jarang yang kayak begituan..
@orang kampung belajar ngeblog
BalasHapusinsyaAllah sobat.. makasih dukungannya..
@3138053506846114231.0
BalasHapusterkadang memang kita harus melihat ke bawah terlebih dahulu om..
@1189855804457484125.0
sama-sama om..
@Danil Edan
BalasHapusmakasih gan..
@nurulkucingkelinci
BalasHapusok! maklum.. kemaren postingnya lagi ngantuk2...hhe
setuju... :D
@pakies
BalasHapusbetul.. tinggal kita yng mengkonsistensikan diri untuk mengambil hikmah tersebut.. :D
@Zan Insurgent
BalasHapuskarean hal-hal kecil itu bisa menghasilkan manfaat yang besa juga.. :D
@Karlz
BalasHapussaya juga.. :D
@the arrazaq's
BalasHapusiya.. something different gitu..hhe
@nida khairiyah
BalasHapusiya nida... makanya nida pun kek gitu juga lah..hhe
bukan suatu kehebatan itu nida.. sukses ya ujiannya..
@Nenk nuyuy
BalasHapusiya.. insyaAllah.. :D
Ane jg sering d minta main gitar d grup nasyid abang ane...trnyata nasyid sgt menyenangkan gan..apa lg teknik gitar qt hrz lbh mennjol kan pentatonik arabian gtu...sukses gan
BalasHapus@om_rame
BalasHapussetuju sangat om..
@brian
BalasHapusiya.. makanya tugas kita gan buat ngerubah hal-hal itu.. :D
@ariefborneo
BalasHapuswah mantap kalo gitu gan..
tapi nasyid ane acapela.. jadi gak pake alat musik.. :D
@saidialhady
BalasHapushahahaaaa...
nasyid itu ap sih? *kurang pergaulan nih... hehehe
BalasHapussopan santun emang udah jarang banget ditemuin sekarang..
BalasHapushmm.. marilah kita sama2 belajar dari anak kecil, dimulai dari hal2 yang kecil :D
Kunjungan perdana,aku follow back yachh
BalasHapusmakasihhhh,,,,,,,,,,
O...lo akapela lbih rumit lg y gan..??pembgian suara smpai pembagian instrumen na...mana smw pake suara z..hebat..hebat..hebat..gan..
BalasHapusMet braktivtas n sukses selalu
Kacil-kecil jadi bukit ya sob :)
BalasHapusmasih hal-hal kecil ya sob ?
BalasHapusanak siapa ya tuh Bocah?????
BalasHapusSopan santun emang sering terlupakan, emang mesti belajar dri hal2 yg kecil walaupun datangnya dri anak kecil...
BalasHapushehehehehe...layak di tiru nih ^O^
BalasHapuswah iya neh, mungkin termasuk ngucap terimakasih juga ya, kadang lupa...
BalasHapusterkadang kerikil pun bisa jadi penghalang kalo di nisbatkan ke hambatan kecil ya...
BalasHapuskunjungan maLam, semoga kita semua tidak meLupakan haL-haL yang keciL.
BalasHapusseLamat istirahat.
@ryankampur
BalasHapusnasyid itu senandung islami gan.. :D
@Stef'zz
BalasHapusmari... :D
@5958835375857072695.0
BalasHapuskembali kasih.. :D
@ariefborneo
BalasHapusyah gitu deh gan.. ok gan.. sukses juga.. :D
@Aguestri
BalasHapusbetul.. kecil2 jadi besar.. :D
nah kalo dah besar akan sangat banyak manfaatnya.. :D
@orang kampung belajar ngeblog
BalasHapusitulah sob.. bahkan kita yang kecil saja belum tuntas... tapi tidak ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik.. :D
@Ferdinand
BalasHapuswaduh.. lupa sob ane nanyanya..hhe
lagian cepet bange tuh si bocah.. :D
@Shanty
BalasHapusbetul tuh.. kadang kita memang sering lupa degan apa yang udah kita dapetin dan ajarin.. :D
@osi
BalasHapusiya bener.. selagi bener ditiru aja.. :D
@buwel
BalasHapusuya bener.. terimakasih, maaf dan kata2 sederhana lainnya.. :D
@achen
BalasHapusiya.. intinya jgn liat dari bentuknya, tapi liat dari manfaat yang didapatkan.. :D
@om rame
BalasHapusok om.. selamat istirahat juga.. :D
mas saidi, udah buat album sendiri??
BalasHapuskalo udah, ane minta ya :)
Memang, banyak hal2 kecil yg jika dilakukan dapat memberikan kebahagiaan bagi orang lain.
BalasHapusSpt saat lewat di depan orang, kita menangguk dan tersenyum (tanpa kata) pun sudah membuat orang lain seneng...
Semoga kita tak segan melakukan kebaikan, meskipun itu hanya berupa hal kecil saja...
BalasHapusBTW kelompok nasyidnya sering diundang utk mengisi acara ya..? Hebat..!
wah betul banget^^
BalasHapusjangan menyepelekan hal-hal kecil
caranya buat fitur reply comment gimana, gan?
BalasHapusluar biasa sahabat
BalasHapuscerita sederhana namun ada pesan mendalam..
sukses trus ya dg tim nasid nya..
ulasannya inspiratif dan sarat makna. Sukses buat nasyidnya.
BalasHapusDzadjakallah khairan :) Blognya aq follow yaa
@Agus_Tomy
BalasHapuswah belum mas.. insyaAllah nntar kalo udah saya kabari deh.. :D
@catatan kecilku
BalasHapusbetul.. hal-hal kecil seperti itu yang sekarang bisa jadi penilaian orang kepada kita ke depannya.. :D
@the others...
BalasHapusiya mudah2an.. malah terkadang kita lebih tidak segan berbuat tidak baik daripada melakukan hal-hal keci..
iya begitulah.. mudah2an dakwahnya bs tersalurkan.. :D
amin..
@chikarei
BalasHapusiya.. karena hal-hal kecil bisa berdampak besar loh.. :D
@deadyrizky
BalasHapuscaranya panjang kak.. cari aja di google.. ntar saya bantui cari lah.. :D
@Hanna Pertiwi
BalasHapusterimakasih sahabat.. moudah2an bermanfaat.. sukses selalu juga yah.. :D
@gaelby
BalasHapusterimakasih..
amin.. silakan.. akan saya follow balik.. :D
Wahh emang mustii dipikir baik2 biarr hal2 kecil ga terlupakan... lam kenal aja mas..
BalasHapusmungkin karena terlihat sepele
BalasHapusmakanya dilupakan yah
T-T
oh yah... mampir deh ke wiedesignarch... ada pertanyaan tentang film bioskop kesukaanmu ^-^
karena gag ada orang terjatuh oleh batu besar. pasti tersandung oleh batu kecil.:)
BalasHapuscerita pengalaman pribadi yang sangat inspiratif sob...
BalasHapussukses buat kelompok nasyidnya,hehe...
duh sngnya bisa ktm anak yg ramah kya gitu, udh jrg bgt skrg anak yg ramah ^_^?
BalasHapusbtul bgt, hal2 kcil emang sk dilupain, tp selama masih inget kl udh lalai lbh baik drpd lupanya kebangetan ^_^
terima kasih om atas kunjungannya, mohon maaf saya tidak bisa berLama-Lama disiniii... lagi me-mantenance moziLLa firefox saya sepertinya Lagi terkendaLa (Lemot sangat, padahaL koneksi bagus)
BalasHapusseLamat istirahat aja.
Sederhana tapi nendang banget..
BalasHapusJadi malu bacanya hehe..
And beneran ini langsung jadi topik pembicaraan di kos2an pagi ini :D
makasih sharingnya kk, emang kadang2 kita melupakan hal2 kecil yang bisa membuat orang lain lebih berharga :)
BalasHapusRegards,
Ghustie Samosir
www.hanyainfo.blogspot.com
Khusus Dewasa Klik Disini dan Disini