Hari ini, semua stasiun TV menyiarkan tentang penangkapan Teroris di Cikampek dan Cilitan. Entah harus bangga atau sedih. Seperti yang dikatakan seorang anti teroris di salah satu stasiun TV, Indonesia dinilai berhasil menghadapi para teroris. Tapi ia juga mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang gagal dalam menegakkan hukum anti teroris. Buktinya adalah mengapa Nurdin M. Top yang merupakan orang Malaysia tidak beroperasi di sana melainkan di Indonesia? Jawabannya adalah hukum Indonesia masih lemah.
Tapi saya lebih tertarik membahas tentang motivasi para teroris itu. Yang parahnya mereka membawa agama dalam setiap aksi mereka. Mereka ingin syahid seperti peperangan yang terjadi di zaman Nabi. Mereka membunuh orang asing yang sepertinya tidak pantas secara manusiawi. Mereka menganggap bahwa darahnya halal. Saya berpikir, apakah mereka diciptakan Allah azza wa jalla hanya untuk dibunuh? Jika iya, hanya sebatas itukah penciptaan manusia?
Saya pernah membaca sebuah novel yang menceritakan tentang seorang teroris yang taubat. Ia menemukan keganjalan dalam setiap aksi yang dilakukan di Indonesia. Awalnya ia adalah perakit bom handal yang ditempatkan di tanah terjanji intifadha Palestina. Ketika dipulangkan ke Indonesia dia malah melanjutkan aksinya. Kali ini bukan sebagai mujahid, tapi sebagai teroris. Singkat cerita, ia telah meledakkan suatu daerah yang memakan banyak korban. Ketika itu semua stasiun TV meliput kejadian menyedihkan itu. Seorang ulama pun angkat bicara. Ia mengatakan, "Untuk para teroris yang menganggap bahwa diri mereka adalah mujahid, kalian dilaknat Allah. Kalian telah membunuh ratusan umat yang tidak tahu apa-apa. Tidakkah kalian berpikir bahwa banyak umat islam yang juga ikut mati di sana? Apakah kalian menganggap itu takdirnya? Kalian pembunuh. Kalian membuat negeri ini tidak aman. sedangkan Rasulullah selalu menerapkan kedamaian disekelilingnya. Bahkan Rasul adalah seorang yang sangat cinta terhadap umat-umatnya. Umat siapakah kalian ini?"
Mendengar perkataaan sang ulama itupun si teroris ini tersentuh dan akhirnya menyerahkan diri. Ia mengakui bahwa perasaanya tidak sama ketika melakukan di Palestina dan di Indonesia. Perasaan resah selalu menghantuinya saat ini.
Sahabatku sekalian, ini adalah bukti bahwa kita telah jauh dari pemahaman Al-qur'an dan sunnah. Maka dari itu, mari kita terus belajar dan belajar. Agar masa depan negeri kita ini dikelilingi oleh mujahid-mujahid yang sebenarnya. Amin ya Robbal 'alamin.
Wallahu'alam bi showab
Saya pernah membaca sebuah novel yang menceritakan tentang seorang teroris yang taubat. Ia menemukan keganjalan dalam setiap aksi yang dilakukan di Indonesia. Awalnya ia adalah perakit bom handal yang ditempatkan di tanah terjanji intifadha Palestina. Ketika dipulangkan ke Indonesia dia malah melanjutkan aksinya. Kali ini bukan sebagai mujahid, tapi sebagai teroris. Singkat cerita, ia telah meledakkan suatu daerah yang memakan banyak korban. Ketika itu semua stasiun TV meliput kejadian menyedihkan itu. Seorang ulama pun angkat bicara. Ia mengatakan, "Untuk para teroris yang menganggap bahwa diri mereka adalah mujahid, kalian dilaknat Allah. Kalian telah membunuh ratusan umat yang tidak tahu apa-apa. Tidakkah kalian berpikir bahwa banyak umat islam yang juga ikut mati di sana? Apakah kalian menganggap itu takdirnya? Kalian pembunuh. Kalian membuat negeri ini tidak aman. sedangkan Rasulullah selalu menerapkan kedamaian disekelilingnya. Bahkan Rasul adalah seorang yang sangat cinta terhadap umat-umatnya. Umat siapakah kalian ini?"
Mendengar perkataaan sang ulama itupun si teroris ini tersentuh dan akhirnya menyerahkan diri. Ia mengakui bahwa perasaanya tidak sama ketika melakukan di Palestina dan di Indonesia. Perasaan resah selalu menghantuinya saat ini.
Sahabatku sekalian, ini adalah bukti bahwa kita telah jauh dari pemahaman Al-qur'an dan sunnah. Maka dari itu, mari kita terus belajar dan belajar. Agar masa depan negeri kita ini dikelilingi oleh mujahid-mujahid yang sebenarnya. Amin ya Robbal 'alamin.
Wallahu'alam bi showab
teroris maning teroris maning..
BalasHapusgak ada habis2nya..
hehe..
link udah di pasang..
nice post.. aku suka tulisanmu yang lancar banget dibacanya...
BalasHapus@Abdul Malyk
BalasHapusIya, mudah2an masalah ini bisa selesai dengan cepat..
makasi gan!
@sapidudunk
makasih mbak.. tulisannya mbak juga ok kok.. :D
assalamu'alaikum boleh saya tahu novelnya judulnya apa mas?
BalasHapustolong infokan ke email saya yaa di :
abuusamahrizki@yahoo.co.id