Tarbiyah di Kampus Perjuangan

Pembagian Kelompok Studi Perdana Memasuki Kampus pun sudah di bentuk. Aku kelompok 45 dari sekitar 90an kelompok yang ada. 1 kelompok terdiri dari 10 orang. Tentunya kelompok perempuan dan laki-laki tak disamakan. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang mentor/murobbi yang juga seorang mahasiswa senior di kampus kami. Sepertinya pembagian kelompok ini bukan sembarangan. Pada saat pendaftaran ulang, ada beberapa mahasiswa senior yang mewawancarai kami seputar pengalaman tarbiyah di SMA. Bagi mereka-mereka yang sudah menjalani proses tarbiyah, sepertinya dikelompokkan menjadi satu. Seperti halnya pada kelompok ku. Semua anggota kelompok ku adalah aktivis mushola di SMA nya masing-masing. Awalnya aku bingung, apakah ini kebetulan semata atau memang kebanyakan para mahasiswa di sini adalah orang-orang tarbiyah. Namun, kebingungan itu pun terjawab setelah mendengar penjelasan dari mentor kami. Rupanya kelompok ini oplosan dari hasil wawancara di pendaftaran ulang.

Masa orientasi kampus kami terdiri dari 3 hari. Nuansa-nuansa islami sangat terasa walaupun sebenarnya ini adalah kampus umum. Saya yakin, teman-teman yang non muslim pun merasa nyaman dengan program-program acara orientasi ini karena memang semuanya membawa kebaikan. Selidik punya selidik, rupanya kelompok orientasi yang berjumlah hampir 100 ini merupakan kelompok mentoring tetap untuk 3 tahun ke depan. Aku terhenyak sesaat sambil berdecak kagum. Sungguh sebuah proses tarbiyah yang tersusun rapi. Dengan cara ini, semua mahasiswa baru mau tidak mau mengikuti mentoring/halaqoh untuk 3 tahun ke depan. Cara ini seperti sebuah doktrinisasi mindset yang seolah-olah membuat mahasiswa/i baru wajib mengikuti halaqoh. Inilah yang saya sebut sebagai amaliyah jama'i. Secara berjama'ah melakukan amal-amal sholihah demi mendapat ridho Allah azza wa jalla.

Pusat kegiatan dan informasi di kampus ini ada di Masjid kampus. Masjid ini tak pernah sepi kecuali diatas jam 10 malam. Biasanya banyak kelompok-kelompok mentoring yang berkumpul di mesjid ini mendalami pengetahuan agama dan lain-lain. Berbagai acara pun kerap diacarakan di masjid ini seperti mabit, ma'had, dan masih banyak majelis-majelis ilmu yang lain. Pengaruh aktivis mesjid pun sangat kuat di panggung perpolitikan kampus. Sepertinya tak salah aku menaruh perhatian lebih terhadap perkembangan islam di kampus perjuangan yang memiliki label pemerintahan ini.

Efek dari mentoring ini pun tampak sudah hasilnya. Lihat saja mesjid-mesjid sekitar kos-kosan pun tak pernah sepi dari sholat berjama'ah, begitupun dengan sholat shubuh. Sebagian besar jama'ahnya adalah mahasiswa kampus ini. Organisasi islam di daerah pemondokan pun banyak dibuat dengan tujuan mempererat ukhuwah antar sesama umat di daerah pemondokan. Sungguh sangat indah kehidupan seperti ini.

Apakah mahasiswa/i kampus ini hanya menonjol di bidang agama saja? Tentu tidak. Sesuai pengamatan saya, sangat banyak mahasiswa/i yang menonjol di bidang akademik. Banyak yang menang mengikuti olimpiade-olimpiade sampai juara tingkat nasional. Tak hanya di akademik, di bidang seni pun juga tak kalah berprestasi. Kampus ini mampu menghasilkan vokal group tingkat nasional. Ini sebuah prestasi yang tak biasa dilakukan kampus pemerintahan sepantarannya.

Kampus ini mengajarkan ukhuwah. Kampus ini mengajarkan dakwah. Kampus ini mengajarkan amal jami'ah. Sungguh ini adalah kampus untuk dunia dan akhirat. Semoga lulusannya menjadi putra-putri yang selalu mengabdi dengan santun terhadap negara dan bangsa Indonesia.

Kawan, melalui tarbiyah, marilah kita satukan jiwa-jiwa yang gundah dan gelisah. Satukan menjadi cinta yang mampu merubah duka dan lara. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah azza wa jalla.

Pemondokan di sekitar kampus perjuangan

4 komentar:

  1. sip2..
    tp kampus ku blm seperti itu namun inya allah menuju ke sana

    BalasHapus
  2. sip2..
    mudah2an bisa lebih baik lagi.

    BalasHapus
  3. emang stelah orientasi ga da yg cabut dari halaqoh? gimana bisa?

    BalasHapus
  4. Ada memang.. cuma tiap mentornya itu bener2 udah di training supaya mutarobbi2nya tetap bertahan. pokoknya mutarobbinya itu ngebuat liqo tu jadi betul2 menyenangkan. Jadi mereka pun merasakan manfaatnya..

    trus alasan lain semuanya banyak yang bertahan itu, yah itu tadi. orang2 liqo itu terdepan dalam informasi terutama info kampus. mau dari event2, bahkan kisi2 ujian datangnya dari liqo2. jadi ya gitu. liqo itu seperti kebutuhan.

    BalasHapus

Silakan dikomentari ya. Klik subscribe by email untuk notifikasi balasan. Terimakasih.