Seperti postingan sebelumnya tentang UU yang mengatur tentang segala sesuatu tentang pelaksaan Ujian Nasional (UN) di blog ini, bahwa hari ini adalah hari pelaksanaan UN bagi siswa SMA/sederajat. Ada beberapa hal yang membuat saya tertarik menyoroti pelbagai anekdot dan peristiwa yang miris untuk murid-murid Indonesia.
Saya adalah termasuk salah satu siswa yang tepat tahun lalu mengikuti UN. Kejadian-kejadian yang sama pun banyak terulang. Pemerintah gembar-gembor mengatakan bahwa soal UN dijamin tak akan bocor. Ntah siapa yang berani menjamin, tapi itulah faktanya. Lain hal yang ada di lapangan. sepengetahuan saya, banyak sekali kunci jawaban beredar yang bisa diperoleh tanpa membayar sesen pun untuk itu. Ada yang salah, tapi ada pula yang benar.
Banyak pihak yang diisukan mengeluarkan kunci jawaban. Bahkan katanya, depdiknas pun juga ikut ambil posisi. Tapi semua hanya isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan.
Yang lebih parah, bimbingan yang punya slogan "membantu sekolah mencerdaskan bangsa" pun turut memberikan kunci jawaban. Saya tak tahu apa maksudnya. Memang sebagian besar lembaga tersebut menjanjikan para muridnya bisa lulus 100 % dan mendapatkan hasil yang maksimal. Jika tidak, maka uang yang dibayarkan akan dikembalikan 80 sampai 100% pula. Adakah sedikit kejanggalan? Menurut hemat saya, "ya". Faktanya, langkah menyebar kunci jawabanlah yang mereka tempuh.
Ini lah kemirisan situasi pembelajaran di Negeri ini. Sebenarnya masi banyak pelajar yang jujur, namun akan tergoda oleh situasi seperti yang saya paparkan tadi. Bagaimana tidak? pantaskah seorang murid yang kebiasaannya hanya datang ke sekolah tanpa menjadi murid yang sebenarnya mendapatkan nilai yang jauh lebih tinggi dibanding murid yang sebenarnya? Sebuah kontroversi mental terjadi di sini. Kalau sudah seperti ini, siapa yang mau disalahkan wahai sahabat?
Kali ini, penulis hanya bisa menyampai pesan moril kepada adik-adik ku yang tengah menjalankan Ujian Nasional. Jawablah semua soal dengan kemampuan yang kalian peroleh selama di bangku sekolah. Ini lah hari-hari kesaktian kalian untuk menorehkan kemampuan kalian di lembar sejarah maupun masa depan bangsa. Jadilah pemuda-pemudi yang jujur dan bermartabat. Buktikan kalian mampu menembus jenjang yang lebih tinggi bersama kejujuran.
Masih banyak ujian yang akan dilalui. Masih ada seleksi masuk perguruan tinggi negeri, swasta, ataupun kedinasan. Kalian tinggal pilih, dan ikuti proses seleksinya. Semoga kita bisa bekerjasama melanjutkan dan meningkatkan kualitas Bangsa ini dalam segala bidang. Amin
Quote : Hufft... Ujian Nasional, semoga suatu saat engkau punya wibawa sekokoh namamu wahai Ujian Nasional.
Banyak pihak yang diisukan mengeluarkan kunci jawaban. Bahkan katanya, depdiknas pun juga ikut ambil posisi. Tapi semua hanya isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan.
Yang lebih parah, bimbingan yang punya slogan "membantu sekolah mencerdaskan bangsa" pun turut memberikan kunci jawaban. Saya tak tahu apa maksudnya. Memang sebagian besar lembaga tersebut menjanjikan para muridnya bisa lulus 100 % dan mendapatkan hasil yang maksimal. Jika tidak, maka uang yang dibayarkan akan dikembalikan 80 sampai 100% pula. Adakah sedikit kejanggalan? Menurut hemat saya, "ya". Faktanya, langkah menyebar kunci jawabanlah yang mereka tempuh.
Ini lah kemirisan situasi pembelajaran di Negeri ini. Sebenarnya masi banyak pelajar yang jujur, namun akan tergoda oleh situasi seperti yang saya paparkan tadi. Bagaimana tidak? pantaskah seorang murid yang kebiasaannya hanya datang ke sekolah tanpa menjadi murid yang sebenarnya mendapatkan nilai yang jauh lebih tinggi dibanding murid yang sebenarnya? Sebuah kontroversi mental terjadi di sini. Kalau sudah seperti ini, siapa yang mau disalahkan wahai sahabat?
Kali ini, penulis hanya bisa menyampai pesan moril kepada adik-adik ku yang tengah menjalankan Ujian Nasional. Jawablah semua soal dengan kemampuan yang kalian peroleh selama di bangku sekolah. Ini lah hari-hari kesaktian kalian untuk menorehkan kemampuan kalian di lembar sejarah maupun masa depan bangsa. Jadilah pemuda-pemudi yang jujur dan bermartabat. Buktikan kalian mampu menembus jenjang yang lebih tinggi bersama kejujuran.
Masih banyak ujian yang akan dilalui. Masih ada seleksi masuk perguruan tinggi negeri, swasta, ataupun kedinasan. Kalian tinggal pilih, dan ikuti proses seleksinya. Semoga kita bisa bekerjasama melanjutkan dan meningkatkan kualitas Bangsa ini dalam segala bidang. Amin
Quote : Hufft... Ujian Nasional, semoga suatu saat engkau punya wibawa sekokoh namamu wahai Ujian Nasional.
satu lagi. mereka (pemerintah) harusnya juga gak bisa menyamaratakan standart kelulusan di seluruh indonesia. kenapa? karena tidak semua sekolah di indonesia memiliki fasilitas yang baik dan guru yang berkompeten.
BalasHapus