Yap, diinstitusi inilah aku menempuh pendidikan setelah SMA di Kotaku tercinta Medan. Banyak alasan yang masuk akal kenapa aku memilih institusi ini. Salah satunya adalah ingin memberikan konstrubusi lebih terhadap negara ini, Republk Indonesia. Sedikit klasik memang, tapi biarlah. Memang itu adanya. Siapa lagi yang memikirkan nasib bangsa ini kalau bukan orang-orang yang berkelahiran di negara tersebut. Karenanya aku bangga menjadi anak Indonesia. Dan lebih bangga lagi apabila bisa memberikan sesuatu kepada negaraku.
Tapi mengapa STAN? Ya, selain STAN merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan yang paling bergengsi, Akuntansi adalah jurusan yang membuatku penasaran. Background pendidikanku sebenarnya IPA. Aku lebih terbiasa dengan trigonometri, gaya lorentz, molekul dan anatomi makhluk hidup. Tapi itulah jalur kehidupan. Siapa yang tahu akhirnya aku memilih Akuntansi sebagai pilihan pendidikanku, tak seperti saudara kandungku yang lain yang semua memilih jurusan IPA. Tapi itu semua tak jadi masalah. Intinya adalah kita semua harus saling melengkapai akan kekurangan kita masing-masing.
Apa yang ada dibenak anda ketika ditanya soal sistem pendidikan di sebuah institusi beasiswa yang semua biaya pendidikan ditanggung pemerintah? Pastinya anda langsung mengatakan "pasti sistemnya ketat tuh".. Sedikit banyaknya benar. Tapi jauh seperti yag dibayangkan. Kuliah di STAN itu cukup santai. Tapi dibalik kesantaiannya itu terdapat liku-liku yang membuat kita tidak bisa sepenuhnya santai. Contohnya adalah sistem DO yang sangat kental di STAN. Kemudian jadwal kuliah yang aneh. Ini dikarenakan banyak dosen yang punya kegiatan lain di departemen keuangan sehingga membuat waktu mengajarnya terbengkalai. Nah, satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah mengisi 2 atau 3 pertemuan dalam satu kali tatap muka. Nah lo? Apa gak penat tuh? Jelas aja penat & bosan. Tapi itu semua kami jalani dengan rasa syukur. Jadi semua terasa nikmat.
Kami semua yang kuliah di STAN selalu berdoa akan kelulusan dan keberhasilan kami semua. Kami masuk kesini melalui penyaringan yang cukup ketat. Mudah-mudahan kami bisa keluar dengan memikul label wisuda di akhir pendidikan kami. Amin Ya Robbal 'alamin.
Special thank's to kelas 1 W Akuntansi Pemerintahan. Sekarang kita ada 36 orang yang belum bergandengan. Saya yakin, 3 tahun yang akan datang kita adalah 36 orang yang merangkul kesuksesan yang masih tergambar di benak sanubari kita semua.
Apa yang ada dibenak anda ketika ditanya soal sistem pendidikan di sebuah institusi beasiswa yang semua biaya pendidikan ditanggung pemerintah? Pastinya anda langsung mengatakan "pasti sistemnya ketat tuh".. Sedikit banyaknya benar. Tapi jauh seperti yag dibayangkan. Kuliah di STAN itu cukup santai. Tapi dibalik kesantaiannya itu terdapat liku-liku yang membuat kita tidak bisa sepenuhnya santai. Contohnya adalah sistem DO yang sangat kental di STAN. Kemudian jadwal kuliah yang aneh. Ini dikarenakan banyak dosen yang punya kegiatan lain di departemen keuangan sehingga membuat waktu mengajarnya terbengkalai. Nah, satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah mengisi 2 atau 3 pertemuan dalam satu kali tatap muka. Nah lo? Apa gak penat tuh? Jelas aja penat & bosan. Tapi itu semua kami jalani dengan rasa syukur. Jadi semua terasa nikmat.
Kami semua yang kuliah di STAN selalu berdoa akan kelulusan dan keberhasilan kami semua. Kami masuk kesini melalui penyaringan yang cukup ketat. Mudah-mudahan kami bisa keluar dengan memikul label wisuda di akhir pendidikan kami. Amin Ya Robbal 'alamin.
Special thank's to kelas 1 W Akuntansi Pemerintahan. Sekarang kita ada 36 orang yang belum bergandengan. Saya yakin, 3 tahun yang akan datang kita adalah 36 orang yang merangkul kesuksesan yang masih tergambar di benak sanubari kita semua.
karya kasih 67e medan, 31/03/10
Salam Kenal.... Sy Mahasiswa STAN juga
BalasHapusOrang2 yang masuk STAN tu pinter semua ya?? Aku kuper dan pendiam.. Tapi pengen masuk STAN. Bisa gak ya?
BalasHapus